Siaran Pers IAI
ARA untuk
Tingkatkan Ekosistem Keuangan dan Keberlanjutan
Dalam rangka meningkatkan kualitas ekosistem pelaporan keuangan dan
keberlanjutan di Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) bersama Komite
Nasional Kebijakan Governansi (KNKG), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian
BUMN, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, dan Bursa Efek
Indonesia (BEI) kembali menyelenggarakan Annual Report Award
(ARA) pada tahun
2023, untuk penilaian laporan tahunan tahun buku 2022. IAI merupakan salah satu
inisiator ARA sejak diselenggarakan pertama kali tahun 2002.
Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI, Ardan
Adiperdana mengatakan, sebagai organisasi profesi, upaya meningkatkan
transparansi dan governansi (tata kelola) merupakan salah satu fokus IAI dalam
rangka menjaga ekosistem keuangan di Indonesia. Melalui penyelenggaraan ARA,
diharapkan terjadi peningkatan kualitas informasi dan tata kelola entitas
bisnis di Indonesia. “Keterlibatan IAI di ARA sejalan dengan Rencana Strategis
DPN IAI periode 2022-2026 yang di dalamnya terdapat program untuk meningkatkan
kepercayaan publik kepada profesi akuntansi sebagai pemimpin dalam pengembangan
ekosistem keuangan dan keberlanjutan di Indonesia,” ujar Ardan yang merupakan
mantan Kepala BKPP.
“Dalam konteks
pelaporan keuangan di Indonesia, IAI merupakan standard setter yang
telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia yang konvergen
dengan IFRS Accounting Standards, SAK Indonesia untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (ETAP) yang nanti akan digantikan oleh SAK Indonesia untuk
Entitas Privat, SAK Indonesia untuk Entitas Mikro Kecil Menengah (EMKM), hingga
PSAK Syariah dan SAK Internasional,” ujarnya ketika membuka acara Sosialisasi
Penyelenggaraan Annual Report Award 2022 yang diselenggarakan secara daring (online).
ARA tahun ini
diselenggarakan dengan tema Integrity Mindset toward Sustainability for
Long Term Value Creation, seiring dengan makin pentingnya aspek ESG (environment,
social, governance) dalam perekonomian global dewasa ini. Dalam konteks ini
Ardan mengatakan, pelaporan keberlanjutan memiliki urgensi yang signifikan
dalam konteks akuntabilitas. Pelaporan keberlanjutan juga membantu entitas
memperkuat reputasi dan pengelolaan risiko, sekaligus membuka peluang inovasi
dan peluang bisnis, disamping dapat meningkatkan kepatuhan terhadap standar dan
regulasi.
Untuk mendorong
pelaporan keberlanjutan dan ESG ini, IAI sendiri telah menginisiasi pembentukan
Dewan Standar Keberlanjutan (DSK IAI) yang akan menyusun standar keberlanjutan
untuk menjadi pedoman penyusunan laporan keberlanjutan bagi entitas bisnis di
Indonesia. Inisiasi ini telah disetujui dalam Kongres XIV IAI pada Desember
lalu di Jakarta.
Penyelenggaraan ARA
2022 ditujukan untuk mendorong transparansi pengungkapan praktik governansi
korporat termasuk keberlanjutan dalam laporan tahunan. Untuk meningkatkan
akuntabilitas dunia bisnis, diperlukan pengungkapan dan praktik governansi
korporat dan dan keberlanjutan sebagai bagian terintegrasi dari model bisnis
perusahaan serta konsistensi pengungkapan yang disampaikan dibandingkan dengan
fakta yang ada. ARA 2022 ini telah menyertakan butir-butir pengungkapan di
laporan keberlanjutan selain laporan tahunan dalam kriteria penilaian ARA.
ARA 2022 ini
terbuka untuk jenis perusahaan, termasuk perusahaan terbuka/non-terbuka,
BUMN/BUMD, dan perusahaan dari sektor keuangan/non-keuangan. Emiten dan
perusahaan publik dapat melakukan pendaftaran pada periode 1 – 31 Mei 2023,
sedangkan perusahaan lainnya dapat mendaftar dalam rentang waktu 1 – 30 Juni
2023.